1. Dehidrasi hipertonik yaitu : hilangnya air lebih banyak dari natrium.
Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).
2. Dehidrasi isotonik yaitu : hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama.
Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).
3. Dehidrasi hipotonik yaitu : hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air.
Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).
Kekurangan cairan atau dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Tentu, mekanisme tubuh manusia yang sangat dinamis menjaga manusia untuk terhindar dari kekurangan banyak cairan.
Ketika keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu, misalnya rasa haus akan muncul. Tubuh lalu menghasilkan hormon anti-diuretik (ADH) untuk mereduksi produksi kencing di ginjal. Tujuannya menjaga agar cairan yang keluar tidak banyak. Nah, air yang kita minum umumnya cukup untuk mengganti cairan yang hilang saat beraktivitas normal seperti bernapas, berkeringat, buang air kecil, atau buang air besar.
Dehidrasi kebanyakan disebabkan kondisi tertentu. Misalnya penyakit macam diare, muntah, dan diabetes, atau berkeringat berlebihan dan tidak segera menggantinya dengan minum.
Saat dehidrasi, tubuh tidak hanya kehilangan air, tapi juga kehilangan elektrolit dan glukosa. Tak heran tubuh akan langsung merespons dehidrasi awal (kehilangan sekitar 2 persen cairan tubuh). Mulanya adalah rasa haus yang teramat sangat. Mulut dan lidah kering, air liur pun berkurang. Produksi kencing pun menurun.
Apabila hilangnya air meningkat menjadi 3-4 persen dari berat badan, terjadi penurunan gangguan performa tubuh. Suhu tubuh menjadi panas dan naik, biasanya diikuti meriang. Tubuh menjadi sangat tidak nyaman. Nafsu makan hilang, kulit kering dan memerah, dan muncul rasa mual.
Ketika cairan yang hilang mencapai 5 persen-6 persen dari berat badan, frekuensi nadi meningkat, denyut jantung menjadi cepat. Frekuensi pernapasan juga makin tinggi, napas jadi memburu. Yang terjadi selanjutnya adalah penurunan konsentrasi, sakit kepala, mual, dan rasa mengantuk yang teramat sangat.
Kehilangan cairan tubuh 10 persen-15 persen dapat menyebabkan otot menjadi kaku, kulit keriput, gangguan penglihatan, gangguan buang air kecil, dan gangguan kesadaran. Dan apabila mencapai lebih dari 15 persen akan mengakibatkan kegagalan multi-organ dan mengakibatkan kematian.
Gejala Dehidrasi
Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
Dehidrasi ringan
- Muka memerah
- Rasa sangat haus
- Kulit kering dan pecah-pecah
- Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
- Pusing dan lemah
- Kram otot terutama pada kaki dan tangan
- Kelenjar air mata berkurang kelembabannya
- Sering mengantuk
- Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang
Dehidrasi sedang
- Tekanan darah menurun
- Pingsan
- Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
- Kejang
- Perut kembung
- Gagal jantung
- Ubun-ubun cekung
- Denyut nadi cepat dan lemah
Dehidrasi Berat
- Kesadaran berkurang
- Tidak buang air kecil
- Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
- Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
- Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
- Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan
Tips untuk mengatasi dehidrasi
1. Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, kita harus banyak minum minimal 8 gelas (± 2 liter ) air setiap hari yang bisa didapat dari :
- Air putih yang higienis/air mineral
Air putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium, sulfur, dan klorida.
- Air berion
Air berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber energi seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein. Air berion bekerja sebagai perantara dalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses metabolisme tubuh sehingga dapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas mengeluarkan keringat dengan cepat.
- Jus buah
Selain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineral yang menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak 3-6 kali lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan pepaya, dan 10-30 kali lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan meminum jus buah saat berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap tubuh.
2. Hindari minuman berkafein dan yang mengandung alkohol, keduanya sama-sama dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Hindari minuman yang mengandung carbonat karena pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan
mencegah pemenuhan konsumsi cairan.
4. Kenakan pakaian berwarna terang, yang menyerap dan berukuran pas.
5. Usahakan berada di tempat yang sejuk, terlindungi dari matahari dan lindungi kulit dengan sunblock kapan saja.
Selebihnya, menyadari dan
mempersiapkan adalah cara termudah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit. Jika Anda mengalami pertanda ini, segeralah hentikan aktivitas dan beristirahatlah di tempat yang sejuk. Minum cairan sebanyak mungkin untuk menggantikan air yang hilang dari tubuh Anda.
Tags : Dehidrasi, Kekurangan Cairan, Tips Dehidrasi, Kurang Cairan