Entries (RSS)
KLIK SALAH SATU LINK IKLAN DIBAWAH UNTUK MENGHILANGKAN KOTAK INI
.

Melakukan Asuhan Keperawatan (Askep) merupakan aspek legal bagi seorang perawat walaupun format model asuhan keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda. Seorang perawat Profesional di dorong untuk dapat memberikan Pelayanan Kesehatan seoptimal mungkin, memberikan informasi secara benar dengan memperhatikan aspek legal etik yang berlaku. Metode perawatan yang baik dan benar merupakan salah satu aspek yang dapat menentukan kualitas “asuhan keperawatan” (askep) yang diberikan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan brand kita sebagai perawat profesional. Pemberian Asuhan keperawatan pada tingkat anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia hingga bagaimana kita menerapkan manajemen asuhan keperawatan secara tepat dan ilmiah diharapkan mampu meningkatkan kompetensi perawat khususnya di indonesia

Tips Mengatasi Anak Susah Makan

SETIAP anak biasanya mengalami masa sulit makan. Seringkali hal ini membuat orangtua kawatir sang anak kekurangan nutrisi. Sebenarnya, semua anak yang sehat dan normal tidak akan membiarkan dirinya kelaparan. Jadi, jika Anda telah memeriksa anak tidak sedang sakit, tidak sedang tumbuh gigi, tidak ada sariawan/jamur atau gangguan pada pencernaannya, serta anak tetap tampak aktif dan bahagia, maka tak perlu panik menghadapi aksi anak yang satu ini.

Yang perlu dilakukan orangtua pertama kali adalah mencari tahu penyebab anak tidak mau makan. Jika memang tidak ditemukan gangguan fisik seperti di atas, maka penyebabnya adalah masalah psikis. Secara umum, anak tidak mau makan mungkin karena beberapa hal berikut:

  • Anak masih belum trampil mengolah makanan.
  • Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan perkembangannya.
  • Suasana makan yang kurang menyenangkan.
  • Trauma dengan acara makan.
  • Bosan dengan menu, dll

Berikut ini beberapa gejala anak sulit makan dan solusi yang mungkin bisa kita lakukan agar nafsu anak kembali normal.

1. Mengeluarkan kembali dengan lidahnya

Jika ini dilakukan oleh anak yang baru belajar makan, umur 6 bulan ke atas, kemungkinan disebabkan organ-organ mulutnya belum trampil mengolah makanan atau anak merasa aneh dengan makanan yang relatif baru baginya. Sebaiknya tekstur makanannya diperlembut dan tetap sabar menyuapi.

2. Menyembur

Kemungkinan si kecil sedang mengeksplorasi organ-organ di mulutnya. Jika bayi Anda 8 bulan ke atas, bisa jadi karena makanannya terlalu cair. Anda dapat mengentalkan tekstur makanannya agar tidak disemburkan.

3. Mengulum/menyimpan di mulut dalam waktu lama

Anda bisa merangsang anak agar lebih cepat mengunyah dengan mempertahankan kehangatan makanan. Bisa dengan menyajikannya dalam mangkuk lebih besar berisi air panas/hangat. Atau membagi porsinya menjadi 2, dimana 1/2 porsi dihidangkan sambil 1/2 porsi yang lainnya tetap dihangatkan.

Untuk anak 1 tahun ke atas dapat ditambahkan lauk yang crispy seperti tempe goreng, nugget, perkedel jagung atau mungkin sekedar bawang goreng agar anak terpacu untuk lebih giat menggiling makanan dalam mulutnya.

4. Menutup mulut

Biasanya ini terjadi pada anak usia 10 bulan-2 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah keinginan untuk protes. Cari tahu keinginan anak. Coba turuti jika memungkinkan atau jelaskan alasan jika memang keinginannya tidak dapat dipenuhi. Dengan bahasa kasih dan konsistensi, maka masa ini bisa dilalui dengan baik.

5. Pilih-pilih makanan

Anda bisa mengolah makanan yang tidak disukainya dalam bentuk yang menarik, bentuk yang lembut hingga dapat disamarkan diantara bahan makanan yang lain, atau Anda gabungkan dengan makanan favoritnya.

Selain itu, makanlah makanan yang tidak disukainya itu di hadapannya dengan perasaan gembira dan tunjukkan ekspresi betapa nikmatnya apa yang Anda makan. Lama-lama, si kecil bisa tertarik untuk mencobanya.

Tiap masa anak sulit makan mungkin berbeda-beda cara menanganinya. Masa anak susah makan ini bisa sampai 1-2 bulan. Orangtua memang dituntut untuk sabar, kreatif dan konsisten.

ARTIKEL BERKAITAN