Entries (RSS)
KLIK SALAH SATU LINK IKLAN DIBAWAH UNTUK MENGHILANGKAN KOTAK INI
.

Melakukan Asuhan Keperawatan (Askep) merupakan aspek legal bagi seorang perawat walaupun format model asuhan keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda. Seorang perawat Profesional di dorong untuk dapat memberikan Pelayanan Kesehatan seoptimal mungkin, memberikan informasi secara benar dengan memperhatikan aspek legal etik yang berlaku. Metode perawatan yang baik dan benar merupakan salah satu aspek yang dapat menentukan kualitas “asuhan keperawatan” (askep) yang diberikan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan brand kita sebagai perawat profesional. Pemberian Asuhan keperawatan pada tingkat anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia hingga bagaimana kita menerapkan manajemen asuhan keperawatan secara tepat dan ilmiah diharapkan mampu meningkatkan kompetensi perawat khususnya di indonesia

PENATALAKSANAAN FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)

Penatalaksanaan pasien AI harus dilakukan dengan pedoman dimana selain sumber daya manusia yang telatih atau berpengalaman, juga diperlukan sarana dan prasarana penunjang yang memadai agar penatalaksanaan dapat dilakukan dengan baik.
Struktur organisasi dalam pelaksanaan pasien AI melibatkan unit-unit terkait, seperti bagan struktur oranisasi berikut :

Struktur organisasi ini dapat dimodifikasi sesuai dengan struktur organisasi disarana pelayanan kesehatan/ dirumah sakit.
Oleh karena flu burung merupakan penyakit menular maka untuk memudahkan komunikasi dan informasi agar ditunjuk “Contact person” yang menangani kasus ini serta nomor yang dapat telepon dan telepon genggam yang bersangkutan.

NASEHAT UNTUK PASIEN DAN KELUARGA
Jadwal pembersihan harus terencana, tertulis dan ditaati :
 Dinding, jendela pintu, termasuk pegangan pintu
Bersihkan dengan lap basah, deterjen dan air. Umumnya secara rutin dibersihkan debunya pada area ini (tidak perlu desinfektan). Permukaan ini jarang terkontaminasi dengan mikroorganisme selama permukaan tersebut kering dan utuh.

 Kursi, lampu, meja, tutup meja, tempat tidur, pegangan pintu/ handle pintu, jeruji, atas pintu dan konter.
Bersihkan tiap hari dengan lap basah, deterjen dan air. Jika ada kontaminasi, bersihkan dengan desinfektan (misal kena darah atau duh tubuh lainnya.)

 Lantai
Bersihkan lantai sesering mungkin ( setiap hari sesuai kebutuhan ) dengan lap basah, deterjen, dan air. Pakailah deterjen jika ada kontaminasi seperti darah atau percikan cairan tubuh lain seperti yang diuraikan dibawah.
Pel basah adalah alat paling umum dan dianjurkan untuk membersihkan lantai
- Teknik satu ember : digunakan satu ember larutan pembersih, yang diganti bila kotor. Daya bunuh larutan pembersih berkurang dengan bertambahnya kotoran dan bahan-bahan organis lainnya.
- Teknik dua ember : satu ember mengandung larutan pembersih, satu lagi mengandung air untuk bilas. Kain pel selalu diperas dahulu sebelum dicelup kedalam larutan pembersih sehingga menghemat tenaga dan bahan.
- Teknik tiga ember: ember ketiga digunakan untuk memeras pel sebelum dibilas. Yang akan memperpanjang masa pakai air bilasan.

 Tempat cuci / wastafel
Bersihkan lantai sesering mungkin dengan pel khusus, disikat dan gunakan larutan pembersih desinfektan. Bilas dengan air.

 Toilet
Bersihkan toilet seseting mungkin dengan pel khusus, sikat dan gunakan larutan pembersih desinfektan

 Kamar pasien
Bersihkan setiap hari dan sewaktu pasien pulang, dengan menggunakan prosedur diatas. Proses pembersihan juga dilakukan dikamar pasien yang diisolasi, alat-alat juga perlu dibersihkan dan didesinfektan sebelum digunakan dikamar lain.

Tirai
Ganti dan bersihkan tirai sesuai dengan jadwal dan apabila terlihat kotor.

 Karpet
Isap debu dan karpet dikamar pasien setiap hari, seminggu sekali diruang – ruang kantor atau di ruang konferensi.

 Kain / linen kotor
Kumpulkan linen kotor setiap hari dalam kontainer tertutup antibocor

 Sampah
Kumpulkan sampah setiap hari, hindari sampah berserakan

 Kontainer sampah
Bersihkan kontainer sampah yang terkontaminasi sesudah setiap dikosongkan. Bersihkan kontainer bersih sekurang-kurangnya satu kali seminggu. Pakailah larutan pembersih desinfektan dan sikat untuk menghilangkan material organis dan kotoran lainnya.

BAGI ORANG YANG TINGGAL DI DAERAH TERJANGKIT
A. Penyebaran virus flu burung di daerah terjangkit sesungguhnya dapat dicegah.
1. Cara terbaik mencegah infeksi virus flu burung adalah sedapat mungkin menghindari kontak dengan ayam, bebek, burung peliharaan atau jenis unggas lainnya kecuali dalam keadaan terpaksa.
2. Anak-anak merupakan kelompok resiko tinggu, beritahu agar :
- Menghindari kontak dengan unggas dan kotorannya
- Jangan menyimpan burung sebagai peliharaan
- Segera mencuci tangan dengan air dan sabun setelah kontak dengan unggas dan kotorannya
- Jangan tidur berdekatan dengan unggas
3. Jangan membawa unggas yang hidup atau mati dari satu tempat ke tempat lain walau anda yakin unggas anda sehat.
4. Tangani unggas yang terjangkit didaerah tersebut
5. Jangan sajikan unggas dari daerah terjangkit
6. jika anda tidak sengaja kontak dengan unggas :
o Cuci tangan secara benar dengan sabun dan air bersih setelah kontak
o Letakkan sepatu diluar rumah dan bersihkan dari kotoran
o Periksa suhu tubuh paling tidak sekali dalam sehari selama satu minggu: jika anda mengalami panas tinggi ( ≥ 380c ), periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.

B. Penganan yang tepat terhadap unggas yang sakit, yang dicurigai flu burung atau mati adalah penting untuk tindakan pengendalian dalam rangka mencegah penyebaran penyakit.
1. Pastikan anak-anak jauh dari unggas mati dan sakit
2. jika anda menangani unggas mati atau sakit,pastikan anda terlindungi.
3. jika anda menangani unggas yang sakit dan mati untuk pertama kali, segera beritahu yang berwenang dan yang berpengalaman untuk penanganan.

C. Dekontaminasi kebun dan kandang ayam akan membantu pengendalian penyebaran penyakit
1. jika mungkin, tanyakan petugas profesional
2. jika harus dilakukan sendiri, gunakan alat pelindung diri ( APD )
3. burung mati harus dikubur dengan aman
4. virus influensa dapat bertahan hidup lama, pencucian dengan deterjen penting pada tahapan dekontaminasi. Bahan organik harus dibuang dari rumah peternakan
5. area diluar rumah yang digunakan untuk unggas sulit dibersihkan dan didesinfeksi, unggas harus dikeluarkan dari area tersebut minimum 42 hari untuk radiasi ultraviolet alami untuk merusak virus residual
6. penyemprotan desinfektan diarea luar atau tanah dengan ukuran terbatas sesuai dengan ketidakaktifan bahan kimia oleh bahan organik.

D. Burung yang mati dan kotorannya harus dikubur
1. Sebaiknya cari bantuan kepada pertanian setempat tentang bagaimana mengubur hewan mati dengan aman
2. ketika membakar burung matu atau kotorannya, hindari debu yang meningkat. Kubur bangkai dan kotoran burung paling tidak kedalaman 1 meter.
3. setelah bangkai unggas dan kotorannya dikubur, bersihkan semua area dengan deterjen dan air secara benar. Virus influenza relatif rentan terhadap beberapa deterjen dan desinfektan.

E. Pakaian pelindung yang terkontaminasi harus ditangani secara dan dibuang
1. Setelah area dibersihkan, dibuang semua bahan pelindung dan cuci tangan dengan sabun dan air
2. cuci pakaian dengan air sabun panas atau hangat. Jemur dibawah terik matahari
3. taruh sarung tangan yang telah digunakan dan bahan habis pakai lain-lain pada tas plastik untuk pembuangan aman
4. bersihkan alat yang dapat digunakan kembali seperti sepatu karet dan kacamata / gogel dengan air dan deterjen, tetapi selalu ingat cuci tangan setelah penanganan alat.
5. alat yang tidak bisa dibersihkan harus dilebur
6. bilas/ cuci badan menggunakan sabun dan air. Cuci rambut anda
7. jangan biarkan diri anda terkontaminasi kontak dengan kotoran, pakaian dan alat – alat yang terkontaminasi
8. yang terpenting, cuci tangan setiap setelah pengananan alat – alat terkontaminasi

F. sepatu yang digunakan harus didekontaminasi
1. Setelah berjalan diarea yang mungkin terkontaminasi, bersihkan sepatu dengan sabun dan air
2. ketika membersihkan sepetu, jangan mengibaskan partikel ke wajah dan pakaian anda. Gunakan kantong plastik ditangan,lindungi mata dengan kaca mata/ gogel dan tutupi mulut dan hidung dengan kain
3. tinggalkan sepatu kotor diluar rumah hingga dibersihkan dengan benar.

G. Orang yang sakit seperti flu harus memperhatikan tindakan pencegahan tambahan.
1. Dunia percaya adalah sangat penting mencegah penyebaran influenza manusia didaerah terjangkit. Ketika virus flu burung dan virus influenza manusia kontak satu dengan lain ada sebuah resiko bahwa bahan genetik akan dirubah dan virus baru akan muncul
2. setiap orang yang sakit seperti flu harus hati-hati dengan sekresi hidung dan mulut bila disekeliling orang lain, khususnya anak kecil, agar tidak menyebarkan virus influenza manusia
3. tutup hidung dan mulut ketika batuk dan bersin. Gunakan tisu dan buang setelah dipakai. Ajari anak-anak untuk melakukan hal tersebut dengan baik
4. selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan sekresi orang dari hidung dan mulut yang mana bisa membawa virus
5. anak-anak, cenderung menyentuh muka, mata dan mulut dengan tangan kotor. Ajari anak – anak pentingnya membersihkan tangan seterlah batuk, bersin, dan menyentuh bahan-bahan kotor.
6. beritahukan ke instansi kesehatan segera dan cari nasehat medis dari profesi kesehatan jika mempunyai gejala sakit, seperti demam dan atau simptoma seperti flu

H. tindakan pencegahan yang dapat dilakukan ketika akan mengunjungi teman atau saudara yang dirawat di fasilitas kesehatan
1. Jika anda mengunjungi pasien yang terinfeksi dengan flu burung ikuti petunjuk dari petugas rumah sakit untuk menggunakan APD
2. pakaian khusus diperlukan ketika harus kontak langsung dengan pasien dan ataua lingkungan pasien
3. gunakan masker dengan benar dan sempurna
4. tinggalkan semua peralatan APD waktu meninggalkan ruangan pasien, cuci tangan dengan air dan sabun

I. pada daerah yang positif konfiramasi terinfeksi flu burung, jangan memakan daging yang berasal dari unggas atau binatang yang sakit atau mati
pada daerah yang terinfeksi disarankan untuk tidak menggunakan ayam yang sakit mauapun mati untuk dikonsumsi baik untuk manusia maupun untuk makanan hewan lainnya. Bahkan disarankan untuk tidak mengkonsumsi semua jenis unggas yang sehat maupun sakit dari peternakan yang terinfeksi flu burung tersebut.

J. Pada daerah tetangga (daerah yang dekat dengan area terinfeksi) langkah-langkah tindakan pencegahan yang harus dilakukan:
1. Untuk menyembelih unggas gunakan metode yang tidak mencemari lingkungan rumah anda dengan darah, debu, feces dan kotoran lainnya
2. untuk menghilangkan bulu ayam, rendam unggas/ ayam dalam air mendidih sebelum mencabuti bulunya
3. untuk membersihkan isi dari unggas, gunakan metode yang tidak mencemari lingkungan rumah tangga anda dari darah, debu,feces dan kotoran lainnya
4. jangan mengusap muka dan inderanya (contoh mengucek mata) selama melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan unggas, kecuali anda sudah mencuci tangan anda dengan sabun dan air.

K. Lakukan semua tindakan kewaspadaan untuk menjamin bahwa semua unggas dan bahan olahannya telah diproses dengan baik dan aman untuk dimakan (dikonsumsi)
1. Ayam harus diolah secara higienis dan dimasak dengan baik
2. juga demikian dengan telur. Tindakan yang harus dilakukan dalam menangani telur mentah dan cangkangnya adalah mencuci cangkang telur dalam air sabun dan cuci tangan setelahnya. Telur dimasak sampai matang (dalam air mendidih selama 5 menit, 70 derajat celcius) tidak akan menularkan flu burung kepada konsumen
3. pada umumnya semua tindakan harus dimasak sampai benar-benar matang pada suhu 70 derajat celcius.

ARTIKEL BERKAITAN