Entries (RSS)
KLIK SALAH SATU LINK IKLAN DIBAWAH UNTUK MENGHILANGKAN KOTAK INI
.

Melakukan Asuhan Keperawatan (Askep) merupakan aspek legal bagi seorang perawat walaupun format model asuhan keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda. Seorang perawat Profesional di dorong untuk dapat memberikan Pelayanan Kesehatan seoptimal mungkin, memberikan informasi secara benar dengan memperhatikan aspek legal etik yang berlaku. Metode perawatan yang baik dan benar merupakan salah satu aspek yang dapat menentukan kualitas “asuhan keperawatan” (askep) yang diberikan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan brand kita sebagai perawat profesional. Pemberian Asuhan keperawatan pada tingkat anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia hingga bagaimana kita menerapkan manajemen asuhan keperawatan secara tepat dan ilmiah diharapkan mampu meningkatkan kompetensi perawat khususnya di indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN SEPTUM DEVIASI

Definisi :
Suatu kelainan dari bentuk hidung yang tidak lurus sempurna digaris tengah.
Bentuk septum normal ialah lurus di tengah rongga hidung. Deviasi septum yang ringan tidak akan mengganggu, akan tetapi bila deviasi itu cukup berat, menyebabkan penyempitan pada satu sisi hidung. Dengan demikian dapat mengganggu fungsi hidung dan menyebabkan komplikasi.

Etiologi
Penyebab yang paling sering adalah trauma. Trauma dapat terjadi sesudah lahir, pada waktu partus atau bahkan pada masa janin intra uterin. Penyebab lainnya adalah ketidakseimbangan pertumbuhan. Tulang rawan septum nasi terus tumbuh, meskipun batas superior dan inferior telah menetap. Dengan demikian terjadilah deviasi pada septum nasi tersebut.
Bentuk Deformitos
Bentuk deformitos septum ialah :
 Berbentuk huruf C atau S
 Dislokasi yaitu bagian bawah kartilago septum keluar dari krista maksila dan masuk ke dalam rongga hidung
 Penonjolan tulang atau tulang rawan septum, bila memanjang dari depan kebelakang disebut krista, dan bila sangat runcing dan pipih disebut spina
 Bila deviasi atau krista septum bertemu dan melekat dengan konka dihadapannya disebut sinekia.

Gejala Klinik
Keluhan yang paling sering pada deviasi septum aialh sumbatan hidung. Sumbatan bisa unilateral, dapat pula bilateral, sebab pada sisi deviasi terdapat konka hipotrofi, sebagai akibat mekanisme kompensasi. Keluhan lainnya ialah rasa nyeri dikepala dan disekitar mata. Selain dari itu penciuman bisa terganggun apabila terdapat deviasi pada bagian atas septum. Deviasi septum dapat menyumbat ostium sinus, sehingga merupakan faktor predisposisi terjadinya sinusitis.

Terapi
Bila gejala tidak ada atau keluhan sangat ringan, tidak perlu dilakukan tindakan koreksi septum. Ada 2 jenis tindakan opertaif yang dapat dilakukan pada pasien dengan keluhan yang nyata yaitu reseksi submukosa dan septoplasti.

Reseksi submukosa :
Pada operasi ini muko perikondrium dan mukoperiostium kedua sisi dilepaskan dari tulang rawan dan tulangs eptum. Bagian tulang atau tulang rawan dari eptum kemudian diangkat, sehingga muoperikondrium dan mukoperiostium sisi kiri kanan akan langsung bertemu digaris tengah. Reaksi submukosa dapat menyebabkan komplikasi seperti terjadninya hidung pelana (saddle nose) akibat turunnya puncak hidung. Oleh karena bagian atas tulang rawan septum terlalu banyak diangkat.

Septoplasti atau reposisi septum
Pada operasi ini tulang rawan yang bengkok direposisi. Hanya bagian yang berlebihan saja yang dikeluarkan. Dengan cara operasi ini dapat dicegah komplikasi yang mungkin timbul pada operasi reseksi submukosa, seperti terjadinya perforasi septum dan hidung pelana.

ARTIKEL BERKAITAN